Kegiatan Lokakarya Peningkatan Kualitas Produk Program Studi D3 Produksi Tanaman Pangan
23 Oktober 2021
Program Studi D3 Produksi Tanaman Pangan mengadakan kegiatan Lokakarya Peningkatan Kualitas Produk dalam rangka Program Matching Fund 2021 sebagai Pusat Unggulan Teknologi Pertanian Organik Politeknik Negeri Lampung. Polinela khususnya Program Studi D3 Produksi Tanaman Pangan melakukan koloborasi di bidang tanaman pangan dengan sejumlah pemateri.
Kegiatan Program Matching Fund 2021 yang diadakan Sabtu, 23 Oktober 2021 ini dihadiri oleh pemateri dari berbagai bidang keahlian sektor tanaman pangan, ada 4 pemateri serta dosen-dosen dan mahasiswa Program Studi Produksi Tanaman Pangan menghadiri kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai prosedur protokol kesehatan Covid-19, sehingga peserta yang hadir di ruangan Program Studi Produksi Tanaman Pangan di batasi dan peserta lainnya mengikuti kegitan ini secara Daring melalui Zoom. Acara di mulai dengan pembacaan doa oleh Hidayat Saputra, S.P., M.Si untuk kelacaran dan kesuksesan acara Program Matching Fund 2021 dan keselamatan untuk Bangsa Indonesia.
Pemateri yang pertama Ir. Sukmawarni, M.M. beliau adalah UPTD Pengawas Mutu dan Keamanan Pangan. Pada pembahasan materi yang disampaikannya menjelaskan bahwa, kegiatan produksi ada tahap seleksi penilaian sesuai SOP untuk memproduksi sebuah produk pangan apalagi produk pangan organik semua harus bener-benar sesuai dengan regulasi yang telah di tetapkan oleh kementrian pertanian dan pemerintah daerah, mulai dari penanaman, perizinan, pasca panen, hingga tempat produksi semua di nilai sesuai regulasi yang ada. Jadi semua produk pangan dan tanama segar wajib ada izin edar regrestari ke UPTD Pengawas Mutu dan Keamanan Pangan.
Pemateri yang kedua Dr. Ani Kurniawati, S.P., M.Si. beliau dari IPB University, materi yang akan disampaikan oleh beliau adalah penanganan panen dan pasca panen khususnya tanaman obat. Tanaman obat ini memiliki manfaat bagi tubuh manusia, hubungannya dengan tanaman pangan ialah tanaman pangan fungsional yang dimana tanaman yang dapat dikonsumsi tanpa melalui proses khusus contohnya tanaman pohpohan yang terdapat di wilayah jawa barat, tanaman ini kaya akan antioksidan dan masih banyak lainnya. Masyarakat Indonesia sadar atas tanaman pangan fungsional yang dapat menjadi obat, namun perlu arahan yang tepat untuk menjadi petani ataupun pengelola tanaman pangan fungsional karena jika pengelolaan yang kurang tepat akan mengurangi bahkan dapat menghilangkan kadar zat yang terkandung pada tanaman tersebut, disinilah peran kita agar dapat saling membimbing satu sama lain. Tanaman pangan fungsional juga dapat menggerakan roda perekonomian masyaratkat dari produk tanaman pangan fungsional.
Pemateri yang ketiga Untung Wijanarko beliau adalah Tani Organik Merapi Yogyakarta (TOM), TOM ini sendiri merupakan perusahaan kemitraan tani tanaman organik yang berada di Yogyakarta. Pada pembahasan materi yang akan disampaikan salah satunya mulai dari cara penananaman, pengelolaan, hingga penjualan produk hasil tani yang tepat. perlu diketahui agar tani organik merapi ini bisa menghasilkan sayuran dengan kualitas yang terjaga ia menerapkan sistem manajemen GHP dan GMP, GHP (Good Handling Practices) adalah pedoman umum dalam melaksanakan pasca panen secara baik dan benar sehingga kehilangan dan kerusakan hasil dapat ditekan seminimal mungkin untuk menghasilkan produk yang bermutu atau memenuhi standar mutu yang berlaku seperti standar nasional Indonesia (SNI). Lalu GMP (Good Manufacturing Practices) adalah suatu pedoman cara memproduksi tanaman pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi. Ruang lingkup kegiatan Good Manufacturing Practice (GMP) meliputi : lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, mesin dan peralatan, bahan, pengawasan proses, produk akhir, laboratorium, karyawan, pengemas, label dan keterangan produk, penyimpanan, pemeliharaan dan program sanitasi, pengangkutan, dokumentasi dan pencatatan, pelatihan, penarikan produk dan pelaksanaan pedoman.
Pemateri yang keempat Dr. Badrut Tamam, S.TP., M.Biotect. Beliau dari Politeknik Kesehatan Denpasar, materi yang akan disampaikan Peningkatan Kualitas Produk (Kandungan Nilai Gizi, Keamanan dan Kualitas Produk) dimana karakteristik mutu pangan harus memiliki point penting yaitu karakteristik sensori, karakteristik gizi, karakteristik fungsional, karakteristik keamanan. Jika dari 4 point teresbut tidak terpenuhi maka dapat berbahaya bagi yang mengkonsumsi makanan tersebut. Beliau juga menyampaikan upaya peningkatan mutu gizi dan khasiat pangan contohnya dalam pangan tempe, tempe merupakan hasil frementasi dari kedelai, apabila cara mengelola tempe agar bisa di konsumsi jangan menggorengnya terlalu kering, itu dapat menghilangkan mutu gizi dan khasiat pangan pada tempe tersebut.
Semua tujuan kegiatan dan koloborasi ini agar menciptakan produk pangan dengan kualitas yang tepat, baik dari segi penanaman hingga kesehatan gizi produk pangan tersebut, dan pembahasan regulasi produksi pada produk tanaman pangan. Semua disampaikan oleh pemateri di bidang keahlian sektor pangan.
Penanggungjawab kegiatan sekaligus Ketua Program Studi Produksi Tanaman Pangan Dr. Dulbari, S.P., M.Si., menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dirjen Pendidikan Vokasi yang telah memfasilitasi dan kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Direktur Politeknik Negeri Lampung, Dr. Ir. Sarono, M.Si., beserta jajarannya, Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Ir. Hery Sutrisno, M.P., Pemateri (Ir. Sukmawarni, M.M.) (Dr. Ani Kurniawati, S.P., M.Si.) (Untung Wijanarko) (Dr. Badrut Tamam, S.TP., M.Biotect.) dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut. Di penghujung acara Program Studi Produksi Tanaman Pangan memberikan sertifikat kepada semua pemateri atas ilmu yang telah disampaikan oleh masing-masing pemateri.